Mengulas Jerami Padi, Pakan Ternak Ruminansia Rendah Nutrisi?


Jerami padi telah lama digunakan oleh petani sebagai pakan untuk ternak ruminansia. Di negara Kawasan Asia, salah satunya Indonesia jerami menjadi barang yang mudah ditemukan karena jumlahnya sangat melimpah dan juga murah. Penggunaan jerami sebagai pakan ruminansia, juga sebagai alternatif lain kala peternak sulit memperoleh pakan hijaun berkualitas tinggi.

Jurnal penelitian Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada yang ditulis Yanuartono dkk dalam judul Potensi Jerami Sebagai Pakan Ternak Ruminansia (2017) menjelaskan, sebagai sumber pakan, jerami diketahui mempunyai sejumlah kelemahan, yaitu kandungan lignin dan silika yang tinggi tetapi rendah energi, protein, mineral dan vitamin. Selain rendah nilai nutrisi, kecernaan jerami juga rendah karena sulit didegradasi oleh mikroba rumen. kelemahan yang lain adalah karena jerami memiliki faktor pembatas seperti zat anti nutrisi, serta palatabilitasnya rendah, Kecernaan yang rendah pada jerami padi merupakan akibat dari struktur jaringan penyangga tanaman yang sudah tua.

Sementara itu, Jerami padi memiliki karakteristik kandungan protein kasar rendah serta serat kasar yang tinggi antara lain selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika. Secara umum, kandungan lignin pada jerami padi berkisar antara 6,00 ± 30,14%. Lignin dan silika pada jerami padi merupakan penghalang utama pemanfaatannya sebagai pakan pada ruminansia, dalam jurnal Van Soest, berjudul Rice Straw, the Role of Silica and Treatments to Improve Quality. Animal Feed Science and Technology (2006).


Oleh sebab itu sebenarnya jerami padi lebih tepat digunakan sebagai bahan bakar, jika dibandingkan dengan sumber pakan ternak. Dengan demikian, jika jerami akan dimanfaatkan sebagai pakan ternak maka pengolahan limbah jerami padi, terutama ditujukan untuk menurunkan kandungan faktor faktor pembatas tersebut diatas, sehingga mikroba dalam rumen akan mampu memanfaatkan secara maksimal jerami padi tersebut.

Meningkatkan Nilai Nutrisi Jerami

Guna meningkatkan nilai nutrisi pada jerami sebagai pakan ternak ruminansia, ada sejumlah metode yang bisa dilakukan peternak. Hal ini juga berangkat dari penelitian ilmiah yang telah dilakukan dengan tingkat keberhasilan yang beragam. Adapun ketiga metode tersebut yaitu, metode mekanik/fisik berkaitan dengan pemotongan atau pencacahan, metode kimia yakni pengolahan dengan perlakuan senyawa alkali dan asam, serta metode biologis yaitu fermentasi pemberian enzim, bakteri maupun fungsi.


jerami padi memilik sifat tinggi serat kasar, nitrogen rendah dan komposisi mineral yang tidak seimbang sehingga mengakibatkan asupan rendah. Meskipun begitu, nilai nutrisi jerami padi dapat ditingkatkan dengan berbagai metode perlakuan. Namun, pemberian pakan jerami padi tampaknya tidak mampu memenuhi kebutuhan basal ternak sehingga tidak dapat digunakan sebagai pakan tunggal, kecuali diberikan tambahan pakan dari sumber yang lain.

 Baca Juga : Cek Manfaat Konsentrat Bagi Ternak

Komentar

Postingan Populer