TRADISI MEUGANG, PERERAT SILATURAHMI MELALUI DAGING SAPI

Salah satu tanda keimanan seorang muslim, ketika dirinya bergembira menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Bulan Ramadhan yang dinanti-nantikan, merupakan tamu istimewa bagi umat islam untuk dapat dipertemukan. tentunya ibarat menyambut seorang tamu istimewa tersebut, segala sesuatu akan dipersiapkan dengan sedemikian baik. Sama halnya yang dilakukan saudara-saudara kita di Provinsi Aceh. Menyambut datangnya Ramadhan, mereka biasanya turut serta menyiapkan sebuah tradisi yang disebut sebagai Meugang

Tentu saja, bulan penuh ampunan yang dinanti-nantikan umat Islam seluruh dunia sudah di depan mata. Menyambut bulan suci. masyarakat di Tanah Rencong mengenal sebuah tradisi unik yang mereka sebut Meugang. Tradisi ini dilakukan jelang bulan Ramadhan dengan cara ramai-ramai membeli daging sapi, lalu memasaknya, dan kemudian menyantapnya bersama-sama keluarga. Tak jarang turut diundang pula tetangga, anak yatim, dan fakir miskin untuk bersama-sama menikmati hidangan.


Pedagang daging sapi terlihat sedang melayani pembeli, disela memasak daging sapi pada tradisi Meugang di Provinsi Aceh (Shutterstock/Fachrul01)

Marzuki Abubakar dalam penelitiannya, Tradisi Meugang dalam Masyarakat Aceh: Sebuah Tafsir Agama dalam Budaya menuliskan, tiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri dalam mengolah daging. Di Kabupaten Aceh Besar, masyarakat biasanya menyajikan asam keueung. Bumbu asam keueung menyerupai masakan daging cincang padang. Hanya saja, rasa menu ini asam karena diberi cuka atau jeruk purut. Lain lagi dengan Kabupaten Pidie. Masyarakat di sana akan memasak kari. Mereka kerap menghidangkannya bersama leumang, yakni penganan dari beras ketan yang dicampur santan. Proses memasaknya dikenal dengan touet lemang (bakar lemang), yang biasanya turut melibatkan saudara atau tetangga dekat. Sedangkan warga di Kabupaten Aceh Selatan kerap membuat gulai merah. Dari namanya sudah terlihat kalau makanan ini mempunyai rasa pedas.

Baca Juga : Mengapa Beli Sapi Harus di PT Indofarm Sukses Makmur?


Ditinjau dari sisi historis, tradisi ini sudah ada sejak Kerajaan Aceh Darussalam. Biasanya jelang Ramadhan Raja akan memerintahkan kepada Balai Fakir, badan yang menangani fakir miskin dan duafa, untuk membagikan daging, pakaian, dan beras kepada masyarakat tersebut. Sejatinya tradisi ini Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan sarana untuk berkumpul bersama masyarakat di sekitar tempat tinggal. Selain mengasyikkan, tradisi ini juga memiliki banyak nilai-nilai yang baik bagi kehidupan.

Menurut masyarakat setempat, merayakan tradisi meugang di bumi Serambi Mekah bukanlah suatu kewajiban, melainkan sebuah keharusan. Oleh karena itu, setiap lapisan masyarakat akan tetap merayakan meugang, bagaimana pun kondisinya. Bagi masyarakat yang tidak bisa membeli daging sapi atau lembu, bisa menggantinya dengan menyembelih ayam maupun bebek sebagai pilihan.

Baca Juga : Fakta Mitos Seputar Daging Sapi


Komentar

Postingan Populer